Default Thumbnail

MATSAMA Hari Ketiga di MTs Roudlotut Tholibin: Pencegahan Bullying dan Wawasan Kebangsaan

MTs Roudlotut Tholibin
Rabu, 17 Juli 2024
Last Updated 2024-07-18T08:43:58Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Rabu, 17 Juli 2024- Pada hari ketiga acara Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) di MTs Roudlotut Tholibin, siswa-siswi baru mendapatkan materi yang sangat penting dan relevan dari dua narasumber yaitu: Kompol Eko Hadi S memberikan pemaparan mendalam mengenai pencegahan bullying, sementara Peltu Zamsuri dari Koramil menyampaikan wawasan kebangsaan. Kedua topik ini diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan kesadaran yang akan membantu mereka menjalani kehidupan sekolah yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Pencegahan Bullying oleh Kompol Eko Hadi S

Kompol Eko Hadi S membuka sesi dengan menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak negatif dari bullying. Beliau menjelaskan bahwa bullying tidak hanya mencakup kekerasan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan verbal, emosional, dan cyberbullying. "Bullying bisa menghancurkan rasa percaya diri dan kesehatan mental korban, serta menciptakan lingkungan yang tidak aman di sekolah," ungkap Kompol Eko.

Lebih lanjut, beliau memberikan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil oleh para siswa dan pihak sekolah. Di antaranya adalah dengan menciptakan budaya saling menghormati dan empati antar siswa. "Komunikasi yang baik antara siswa, guru, dan orang tua sangat penting dalam upaya pencegahan bullying," tambahnya.

Wawasan Kebangsaan oleh Peltu Zamsuri Koramil

Sesi berikutnya dibawakan oleh Peltu Zamsuri dari Koramil, yang mengangkat tema wawasan kebangsaan. Peltu Zamsuri memulai dengan menggugah rasa cinta tanah air di kalangan siswa melalui cerita-cerita sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ia mengingatkan bahwa wawasan kebangsaan bukan hanya tentang memahami sejarah, tetapi juga tentang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Peltu Zamsuri menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman Indonesia. Ia menjelaskan bahwa setiap warga negara memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Selain itu, ia juga membahas tentang ancaman-ancaman yang dapat merusak persatuan bangsa, seperti radikalisme dan intoleransi. Sesi ini diakhiri dengan ajakan kepada para siswa untuk selalu menjaga keharmonisan dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Prestasi Siswa